Inside Out
Adalah hal yang lumrah menerpa insan dalam menghadapi seperempat abad hidupnya, dilanda kebingungan-kebingungan tak berujung, ledakan emosi tak terbendung, hingga tersungkur dalam buah-buah utopis hasil berandai. Pemuda-pemudi dengan ragam ambisi merangsek kota-kota besar demi sesuap nasi, tak lupa harapan dan visi.
Masa-masa akhir studi formal yang layaknya rintangan Benteng Takeshi, menyebalkan. Ya, padahal saya hanya menyaksikannya dari televisi.
Oh Tuhan.. betapa murahnya Diri-Mu dalam memberikan warna-warna.
Bertahan menggempur hidup dan tertawa saja.
Bertahan menggempur hidup dan tertawa saja, terbahak-bahak hingga kembali bertahan menggempur hidup.
Gusar.
source : X